Padepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, Indonesia
Padepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, Indonesia
29Feb2024

Era Orde Baru: Pembangunan Dan Konsolidasi Di Jawa

Era Orde Baru: Pembangunan dan Konsolidasi di Jawa

Era Orde Baru merupakan periode sejarah Indonesia yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Era ini ditandai dengan pembangunan ekonomi yang pesat dan konsolidasi kekuasaan di Jawa.

Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama pemerintah Orde Baru. Melalui program pembangunan lima tahunan, pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur, pertanian, dan industri.

  • Infrastruktur: Pemerintah membangun jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara baru untuk meningkatkan konektivitas dan memperlancar distribusi barang dan jasa.
  • Pertanian: Program “Revolusi Hijau” diperkenalkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan penggunaan bibit unggul, pupuk, dan irigasi.
  • Industri: Pemerintah mendorong investasi asing dan memberikan insentif bagi industri manufaktur, khususnya di sektor tekstil, elektronik, dan otomotif.

Hasilnya, ekonomi Indonesia tumbuh pesat dengan rata-rata 7% per tahun. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh sektor industri dan ekspor komoditas, seperti minyak dan gas alam.

Konsolidasi Kekuasaan di Jawa

Selain pembangunan ekonomi, pemerintah Orde Baru juga melakukan konsolidasi kekuasaan di Jawa. Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia dan menjadi pusat politik dan ekonomi negara.

  • Pemusatan Kekuasaan: Soeharto memusatkan kekuasaan di tangannya dengan membubarkan partai-partai politik yang dianggap oposisi dan membentuk Golkar sebagai partai tunggal yang didukung pemerintah.
  • Militerisasi: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan mendukung kebijakan pemerintah.
  • Transmigrasi: Pemerintah memindahkan jutaan orang dari Jawa ke pulau-pulau lain, seperti Sumatera dan Kalimantan, untuk mengurangi kepadatan penduduk dan membuka lahan baru.

Konsolidasi kekuasaan di Jawa memungkinkan pemerintah Orde Baru untuk menerapkan kebijakannya dengan efektif dan menjaga stabilitas politik. Namun, hal ini juga menimbulkan kritik karena dianggap membatasi kebebasan politik dan mengabaikan pembangunan di luar Jawa.

Dampak Pembangunan dan Konsolidasi

Pembangunan ekonomi dan konsolidasi kekuasaan di Era Orde Baru memiliki dampak yang signifikan bagi Jawa:

  • Pertumbuhan Ekonomi: Pembangunan ekonomi yang pesat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa dan memperluas kelas menengah.
  • Urbanisasi: Pertumbuhan ekonomi menarik banyak orang dari pedesaan ke kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
  • Ketimpangan: Pembangunan tidak merata, dengan Jawa mendapat perhatian lebih besar daripada daerah lain di Indonesia. Hal ini menyebabkan ketimpangan ekonomi dan sosial.
  • Konflik Sosial: Konsolidasi kekuasaan dan pembatasan kebebasan politik memicu konflik sosial, seperti peristiwa Tanjung Priok pada tahun 1984.
  • Korupsi: Konsentrasi kekuasaan di tangan Soeharto dan kroninya menyebabkan korupsi yang meluas, yang menghambat pembangunan dan merusak kepercayaan publik.

Kesimpulan

Era Orde Baru merupakan periode pembangunan dan konsolidasi di Jawa. Pembangunan ekonomi yang pesat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menimbulkan ketimpangan dan konflik sosial. Konsolidasi kekuasaan oleh Soeharto memastikan stabilitas politik, tetapi juga membatasi kebebasan politik dan menghambat pembangunan di luar Jawa.

FAQ Unik

  1. Apakah pembangunan ekonomi di Era Orde Baru hanya menguntungkan Jawa?
    • Tidak sepenuhnya. Pembangunan juga dilakukan di luar Jawa, tetapi Jawa mendapat perhatian lebih besar karena merupakan pusat politik dan ekonomi.
  2. Bagaimana konsolidasi kekuasaan di Jawa memengaruhi kebebasan politik?
    • Konsolidasi kekuasaan membatasi kebebasan politik dengan membubarkan partai-partai oposisi dan membentuk Golkar sebagai partai tunggal yang didukung pemerintah.
  3. Apa peran ABRI dalam konsolidasi kekuasaan di Jawa?
    • ABRI memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan mendukung kebijakan pemerintah, termasuk dalam operasi militer di daerah-daerah yang dianggap mengancam.
  4. Apakah program transmigrasi berhasil mengurangi kepadatan penduduk di Jawa?
    • Program transmigrasi berhasil memindahkan jutaan orang dari Jawa, tetapi tidak secara signifikan mengurangi kepadatan penduduk karena pertumbuhan penduduk yang tinggi.
  5. Bagaimana korupsi memengaruhi pembangunan di Era Orde Baru?
    • Korupsi menghambat pembangunan dengan mengalihkan dana dari proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat ke kantong pribadi pejabat dan kroni mereka.
Dibaca 56x
Lainnya

0 Komentar

Tinggalkan Komentar