Padepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, Indonesia
Padepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, Indonesia
09Mei2024

Tradisi Primbon Jawa Dalam Upacara Ruwatan

Tradisi Primbon Jawa dalam Upacara Ruwatan

Dalam kebudayaan Jawa, terdapat tradisi unik yang disebut ruwatan. Upacara ini merupakan ritual tolak bala yang bertujuan untuk menghilangkan kesialan atau nasib buruk yang dipercaya menimpa seseorang. Tradisi ruwatan memiliki kaitan erat dengan konsep primbon Jawa, yaitu sistem kepercayaan yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia berdasarkan perhitungan hari lahir.

Konsep Primbon Jawa dalam Ruwatan

Menurut primbon Jawa, setiap orang memiliki weton, yaitu hari lahir yang dihitung berdasarkan perpaduan hari dan pasaran Jawa. Weton ini dipercaya dapat menentukan watak, rezeki, dan nasib seseorang. Ada beberapa weton yang dianggap membawa sial atau kesialan, seperti:

  • Weton Selasa Kliwon
  • Weton Rabu Pon
  • Weton Kamis Wage
  • Weton Jumat Kliwon
  • Weton Sabtu Legi

Orang yang lahir pada weton tersebut dipercaya memiliki potensi untuk mengalami kesialan atau masalah dalam hidup. Oleh karena itu, mereka perlu melakukan upacara ruwatan untuk menetralisir energi negatif dan mendatangkan keberuntungan.

Jenis-jenis Ruwatan

Terdapat berbagai jenis ruwatan yang dilakukan sesuai dengan weton dan tujuannya. Beberapa jenis ruwatan yang umum antara lain:

  • Ruwatan Bayi: Dilakukan untuk bayi yang lahir pada weton sial atau mengalami masalah kesehatan.
  • Ruwatan Anak: Dilakukan untuk anak-anak yang sering sakit, nakal, atau mengalami kesulitan belajar.
  • Ruwatan Dewasa: Dilakukan untuk orang dewasa yang mengalami kesialan beruntun, seperti sering mengalami kecelakaan, kehilangan pekerjaan, atau masalah dalam rumah tangga.
  • Ruwatan Bumi: Dilakukan untuk membersihkan tanah atau bangunan dari energi negatif yang dipercaya membawa kesialan.

Prosesi Upacara Ruwatan

Prosesi upacara ruwatan bervariasi tergantung pada jenis dan tujuannya. Namun, secara umum, upacara ini meliputi beberapa tahapan berikut:

  • Pembersihan: Peserta ruwatan dimandikan dengan air kembang atau air doa untuk membersihkan diri dari energi negatif.
  • Pemasangan Sesaji: Sesaji berupa makanan, minuman, dan bunga dipersembahkan kepada Tuhan dan leluhur sebagai bentuk penghormatan dan permohonan perlindungan.
  • Pembacaan Mantra: Pembacaan mantra atau doa-doa khusus dilakukan untuk mengusir roh jahat dan mendatangkan keberuntungan.
  • Penebaran Beras: Beras ditaburkan di sekitar peserta ruwatan sebagai simbol tolak bala dan pembawa rezeki.
  • Pemotongan Rambut: Rambut peserta ruwatan dipotong sedikit sebagai simbol pemutusan hubungan dengan kesialan masa lalu.
  • Pemberian Nama Baru: Dalam beberapa kasus, peserta ruwatan diberi nama baru untuk mengganti nama lama yang dianggap membawa sial.

Makna dan Manfaat Ruwatan

Upacara ruwatan memiliki makna yang mendalam dalam kebudayaan Jawa. Ritual ini tidak hanya bertujuan untuk menghilangkan kesialan, tetapi juga untuk memperkuat hubungan dengan Tuhan, leluhur, dan masyarakat sekitar.

Beberapa manfaat yang dipercaya dari upacara ruwatan antara lain:

  • Menetralisir energi negatif dan mendatangkan keberuntungan
  • Melindungi dari roh jahat dan kesialan
  • Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
  • Membawa ketenangan dan kedamaian dalam hidup
  • Mempererat hubungan keluarga dan masyarakat

Pandangan Modern terhadap Ruwatan

Dalam masyarakat modern, tradisi ruwatan masih dipraktikkan oleh sebagian masyarakat Jawa. Namun, pandangan terhadap ritual ini telah mengalami perubahan. Beberapa orang menganggap ruwatan sebagai bentuk takhayul atau kepercayaan yang tidak rasional.

Namun, ada juga yang memandang ruwatan sebagai bagian dari warisan budaya yang memiliki nilai psikologis dan sosial. Upacara ruwatan dapat memberikan rasa aman dan dukungan bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam hidup. Selain itu, ritual ini juga dapat memperkuat identitas budaya dan mempererat hubungan antar anggota masyarakat.

Kesimpulan

Tradisi primbon Jawa memiliki pengaruh yang kuat dalam upacara ruwatan. Konsep weton dan kepercayaan akan kesialan menjadi dasar bagi pelaksanaan ritual ini. Meskipun pandangan terhadap ruwatan telah mengalami perubahan seiring waktu, namun ritual ini tetap menjadi bagian penting dari kebudayaan Jawa dan memberikan makna serta manfaat bagi masyarakat yang mempraktikkannya.

Tradisi Primbon Jawa dalam Upacara Ruwatan

Primbon Jawa merupakan sistem kepercayaan dan pengetahuan tradisional Jawa yang telah diwariskan secara turun-temurun. Salah satu aspek penting dalam Primbon Jawa adalah perhitungan weton, yaitu penentuan hari kelahiran seseorang berdasarkan kalender Jawa. Weton dipercaya dapat memberikan gambaran tentang karakter, nasib, dan jalan hidup seseorang.

Dalam tradisi Jawa, terdapat upacara khusus yang disebut ruwatan. Upacara ini bertujuan untuk menangkal atau menghilangkan pengaruh buruk yang dipercaya melekat pada seseorang berdasarkan weton kelahirannya. Primbon Jawa memainkan peran penting dalam menentukan jenis ruwatan yang tepat bagi seseorang.

Jenis-Jenis Ruwatan Berdasarkan Primbon Jawa

Menurut Primbon Jawa, terdapat beberapa jenis ruwatan yang dibedakan berdasarkan weton kelahiran seseorang. Jenis-jenis ruwatan tersebut antara lain:

  • Ruwatan Bayi: Dilakukan untuk bayi yang lahir pada hari Rabu Pahing, Jumat Kliwon, atau Sabtu Pon. Weton ini dipercaya membawa pengaruh buruk bagi bayi dan keluarganya.
  • Ruwatan Bocah: Dilakukan untuk anak-anak yang lahir pada hari Selasa Wage, Rabu Pon, atau Kamis Kliwon. Weton ini dipercaya dapat menyebabkan anak menjadi nakal dan sulit diatur.
  • Ruwatan Remaja: Dilakukan untuk remaja yang lahir pada hari Sabtu Wage, Minggu Legi, atau Senin Pon. Weton ini dipercaya dapat menyebabkan remaja menjadi pembangkang dan mudah terjerumus ke dalam pergaulan yang buruk.
  • Ruwatan Dewasa: Dilakukan untuk orang dewasa yang lahir pada hari Senin Kliwon, Selasa Pon, atau Rabu Pahing. Weton ini dipercaya dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam hidup dan hubungan asmara.

Tata Cara Upacara Ruwatan

Tata cara upacara ruwatan bervariasi tergantung pada jenis ruwatan yang dilakukan. Namun, secara umum, upacara ruwatan meliputi beberapa tahapan berikut:

  • Pembukaan: Upacara diawali dengan doa dan pembacaan mantra oleh seorang sesepuh atau dukun.
  • Pembersihan: Orang yang diruwat akan dimandikan dengan air yang telah dicampur dengan bunga dan wewangian.
  • Pemotongan: Rambut orang yang diruwat akan dipotong sebagai simbol pemutusan pengaruh buruk.
  • Penguburan: Rambut yang telah dipotong akan dikubur di tempat yang dianggap keramat.
  • Penutup: Upacara diakhiri dengan doa dan pemberian nasihat kepada orang yang diruwat.

Makna Simbolis dalam Upacara Ruwatan

Setiap tahapan dalam upacara ruwatan memiliki makna simbolis yang kuat. Pembersihan melambangkan penyucian diri dari pengaruh buruk. Pemotongan rambut melambangkan pemutusan ikatan dengan masa lalu yang negatif. Penguburan rambut melambangkan penguburan pengaruh buruk agar tidak kembali lagi.

Kesimpulan

Tradisi Primbon Jawa memainkan peran penting dalam upacara ruwatan. Perhitungan weton kelahiran seseorang menentukan jenis ruwatan yang tepat untuk menangkal atau menghilangkan pengaruh buruk yang dipercaya melekat padanya. Upacara ruwatan merupakan ritual budaya yang masih dipraktikkan oleh sebagian masyarakat Jawa hingga saat ini sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan hidup dan menolak segala bentuk kesialan.

FAQ Unik Setelah Kesimpulan

  1. Apakah upacara ruwatan hanya dilakukan untuk orang yang mengalami kesialan?

    • Tidak, upacara ruwatan juga dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan untuk menghindari pengaruh buruk di masa depan.
  2. Apakah upacara ruwatan harus dilakukan oleh dukun?

    • Tidak selalu, beberapa upacara ruwatan dapat dilakukan secara sederhana oleh keluarga atau kerabat dekat.
  3. Apakah upacara ruwatan dapat mengubah nasib seseorang?

    • Menurut kepercayaan Jawa, upacara ruwatan dapat membantu memperbaiki nasib seseorang dengan menghilangkan pengaruh buruk yang menghambatnya.
  4. Apakah upacara ruwatan bertentangan dengan agama?

    • Upacara ruwatan tidak bertentangan dengan agama selama tidak melanggar ajaran dan keyakinan agama yang dianut.
  5. Apakah upacara ruwatan masih relevan di zaman modern?

    • Bagi sebagian masyarakat Jawa, upacara ruwatan masih dianggap relevan sebagai bagian dari tradisi dan kepercayaan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Dibaca 785x
Lainnya

0 Komentar

Tinggalkan Komentar