Padepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, Indonesia
Padepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, Indonesia
21Mar2024

Payung Tari Reog Ponorogo

Payung Tari Reog Ponorogo: Simbol Keindahan dan Kekuatan Budaya Jawa

Payung tari merupakan salah satu properti penting dalam pertunjukan tari Reog Ponorogo, sebuah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Timur, Indonesia. Payung ini memiliki makna simbolis yang mendalam dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Jawa.

Bentuk dan Struktur

Payung tari Reog Ponorogo memiliki bentuk yang unik dan berbeda dengan payung pada umumnya. Payung ini berukuran besar, dengan diameter sekitar 2-3 meter. Kerangkanya terbuat dari bambu atau kayu, yang dibentuk menjadi delapan atau dua belas jari-jari.

Bagian atas payung ditutupi dengan kain berwarna-warni yang dihiasi dengan motif batik atau gambar-gambar tradisional Jawa. Kain ini biasanya terbuat dari sutra atau beludru, memberikan kesan mewah dan elegan.

Di bagian tengah payung terdapat sebuah mahkota yang terbuat dari bulu merak. Mahkota ini melambangkan kejayaan dan kebesaran kerajaan Jawa. Bulu merak yang digunakan biasanya berwarna biru kehijauan, yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran.

Makna Simbolis

Payung tari Reog Ponorogo memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Jawa. Payung ini melambangkan:

  • Perlindungan: Payung melindungi penari dari panas matahari dan hujan, sehingga melambangkan perlindungan terhadap bahaya dan kesulitan.
  • Kekuatan: Kerangka payung yang kuat dan kokoh melambangkan kekuatan dan ketahanan.
  • Keindahan: Kain payung yang berwarna-warni dan motif batik yang indah melambangkan keindahan dan keanggunan.
  • Kesuburan: Mahkota bulu merak melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
  • Kejayaan: Mahkota bulu merak juga melambangkan kejayaan dan kebesaran kerajaan Jawa.

Fungsi dalam Pertunjukan

Dalam pertunjukan tari Reog Ponorogo, payung tari memiliki beberapa fungsi penting:

  • Sebagai properti tari: Payung digunakan sebagai properti tari yang diayun-ayunkan dan diputar-putar oleh penari. Gerakan ini menciptakan efek visual yang memukau dan menambah keindahan pertunjukan.
  • Sebagai simbol karakter: Payung juga digunakan sebagai simbol karakter dalam tari Reog Ponorogo. Misalnya, payung yang dihiasi dengan motif harimau melambangkan karakter Singo Barong, sedangkan payung yang dihiasi dengan motif merak melambangkan karakter merak.
  • Sebagai alat musik: Payung juga berfungsi sebagai alat musik dalam pertunjukan. Ketika payung diayunkan atau diputar, kerangka payung akan bergesekan dengan kain, menghasilkan suara gemerisik yang menambah irama pada musik pengiring.

Pembuatan

Pembuatan payung tari Reog Ponorogo merupakan proses yang kompleks dan memakan waktu. Pengrajin harus memiliki keterampilan khusus untuk membuat payung yang kuat, indah, dan sesuai dengan standar tradisi.

Proses pembuatan dimulai dengan pemilihan bahan yang berkualitas. Bambu atau kayu yang digunakan harus kuat dan lentur. Kain yang digunakan untuk menutupi payung harus terbuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah robek.

Setelah bahan-bahan terkumpul, pengrajin akan membentuk kerangka payung dan memasang kain penutup. Mahkota bulu merak kemudian akan dipasang di bagian tengah payung. Proses ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk memastikan bahwa payung dibuat dengan sempurna.

Kesimpulan

Payung tari Reog Ponorogo merupakan bagian penting dari budaya Jawa yang kaya. Payung ini memiliki makna simbolis yang mendalam dan berfungsi sebagai properti tari, simbol karakter, dan alat musik dalam pertunjukan tari Reog Ponorogo. Pembuatan payung ini merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan keterampilan khusus. Payung tari Reog Ponorogo adalah sebuah karya seni yang indah dan menjadi kebanggaan budaya Jawa.

FAQ Unik

  1. Apakah payung tari Reog Ponorogo hanya digunakan untuk pertunjukan tari?

    • Tidak, payung ini juga digunakan dalam upacara adat dan sebagai simbol budaya Jawa.
  2. Apa warna bulu merak yang paling umum digunakan untuk mahkota payung?

    • Biru kehijauan, yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
  3. Berapa berat rata-rata payung tari Reog Ponorogo?

    • Sekitar 5-10 kilogram.
  4. Apakah payung tari Reog Ponorogo hanya dibuat oleh pengrajin laki-laki?

    • Tidak, pengrajin perempuan juga terlibat dalam pembuatan payung ini.
  5. Apakah payung tari Reog Ponorogo dilindungi oleh undang-undang?

    • Ya, payung ini dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Dibaca 111x
Lainnya

0 Komentar

Tinggalkan Komentar