Padepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, Indonesia
Padepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, Indonesia
04Mar2024

Majapahit: Pusat Kepemimpinan Di Asia Tenggara

Majapahit: Pusat Kepemimpinan di Asia Tenggara

Majapahit, sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berjaya di Nusantara, memainkan peran penting dalam membentuk lanskap politik dan budaya Asia Tenggara. Didirikan pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 dan ke-15, menjadi pusat kepemimpinan yang berpengaruh di kawasan.

Asal-Usul dan Pendirian

Majapahit berawal dari Kerajaan Singhasari, yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Setelah runtuhnya Singhasari pada tahun 1292, Raden Wijaya, seorang menantu Ken Arok, melarikan diri dan mendirikan Majapahit di wilayah Hutan Tarik (sekarang Mojokerto, Jawa Timur).

Masa Kejayaan

Di bawah kepemimpinan raja-raja yang kuat seperti Hayam Wuruk (1350-1389) dan Gajah Mada (1331-1364), Majapahit mengalami masa keemasannya. Gajah Mada, yang menjabat sebagai Mahapatih, menerapkan politik ekspansionis yang dikenal sebagai Sumpah Palapa, bertujuan untuk menyatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Pada masa kejayaannya, Majapahit menguasai wilayah yang luas, meliputi sebagian besar Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Kerajaan ini juga menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara di Asia Tenggara, Tiongkok, dan India.

Kepemimpinan Politik

Majapahit memiliki sistem pemerintahan yang canggih untuk masanya. Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, dibantu oleh Mahapatih sebagai perdana menteri. Kerajaan dibagi menjadi beberapa wilayah yang dipimpin oleh bupati.

Sistem politik Majapahit dicirikan oleh sentralisasi kekuasaan dan birokrasi yang kuat. Raja memiliki otoritas untuk mengangkat dan memberhentikan pejabat, serta mengeluarkan undang-undang dan peraturan.

Kejayaan Budaya

Selain kepemimpinan politiknya, Majapahit juga dikenal karena kejayaan budayanya. Kerajaan ini menjadi pusat perkembangan sastra, seni, dan agama.

Sastra Jawa Kuno mencapai puncaknya pada masa Majapahit, dengan karya-karya terkenal seperti Nagarakretagama dan Sutasoma. Seni patung dan arsitektur juga berkembang pesat, dengan candi-candi megah seperti Candi Penataran dan Candi Singosari menjadi bukti kehebatan para seniman Majapahit.

Pengaruh Agama

Agama Hindu-Buddha memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Majapahit. Raja dan bangsawan menganut agama Hindu, sementara sebagian besar rakyat menganut agama Buddha.

Kerajaan mendirikan banyak candi dan wihara, serta mendukung perkembangan tarekat-tarekat keagamaan. Pengaruh agama Hindu-Buddha terlihat dalam seni, sastra, dan sistem pemerintahan Majapahit.

Kemunduran dan Kejatuhan

Masa kejayaan Majapahit mulai meredup pada akhir abad ke-15. Perang saudara dan pemberontakan daerah melemahkan kerajaan. Pada awal abad ke-16, Majapahit diserang oleh Kesultanan Demak, yang akhirnya menyebabkan kejatuhannya pada tahun 1527.

Kesimpulan

Majapahit merupakan kerajaan yang sangat berpengaruh di Asia Tenggara. Kepemimpinan politiknya yang kuat, kejayaan budayanya, dan pengaruh agamanya menjadikan Majapahit sebagai pusat peradaban dan kemajuan di kawasan. Meskipun telah runtuh berabad-abad yang lalu, warisan Majapahit terus menginspirasi dan membentuk identitas budaya dan politik di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

FAQ Unik

  1. Mengapa Majapahit disebut sebagai "Kerajaan Seribu Candi"?
    Majapahit tidak secara harfiah memiliki seribu candi, tetapi julukan ini merujuk pada banyaknya candi yang dibangun selama masa kejayaannya.

  2. Siapa tokoh perempuan paling berpengaruh di Majapahit?
    Tribhuwana Wijayatunggadewi, putri Hayam Wuruk, memerintah sebagai raja perempuan Majapahit dari tahun 1328 hingga 1350.

  3. Apa makna simbol burung garuda dalam Majapahit?
    Burung garuda merupakan simbol kerajaan Majapahit, yang melambangkan kekuatan, kejayaan, dan kekuasaan.

  4. Bagaimana Majapahit mempengaruhi penyebaran agama Islam di Asia Tenggara?
    Meskipun Majapahit menganut Hindu-Buddha, kerajaan ini tidak menentang penyebaran agama Islam, yang masuk ke Nusantara melalui jalur perdagangan.

  5. Apa peninggalan arsitektur Majapahit yang paling terkenal?
    Candi Penataran di Jawa Timur adalah salah satu candi Hindu terbesar dan termegah yang dibangun pada masa Majapahit.

Dibaca 95x
Lainnya

0 Komentar

Tinggalkan Komentar