Kerajaan Majapahit: Kearifan Lokal dan Kesatuan Nasional
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan besar dan berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Berdiri pada abad ke-13, kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada. Majapahit tidak hanya dikenal karena luas wilayah kekuasaannya, tetapi juga karena kearifan lokal dan semangat kesatuan nasional yang kuat.
Kearifan Lokal
Majapahit memiliki sistem pemerintahan yang unik dan kompleks yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Jawa. Kerajaan ini menganut sistem kekuasaan ganda, di mana terdapat dua raja yang memerintah bersamaan. Raja pertama, yang disebut "raja utama", memiliki kekuasaan simbolis dan spiritual, sementara raja kedua, yang disebut "raja muda", memiliki kekuasaan politik dan militer.
Selain sistem pemerintahan, Majapahit juga memiliki sistem sosial yang berlapis-lapis. Masyarakat dibagi menjadi beberapa kasta, dengan kasta Brahmana sebagai kasta tertinggi dan kasta Sudra sebagai kasta terendah. Namun, sistem kasta di Majapahit tidak seketat di India, dan terdapat mobilitas sosial yang memungkinkan seseorang untuk naik atau turun kasta.
Dalam bidang budaya, Majapahit mengalami perkembangan pesat. Kerajaan ini menjadi pusat perkembangan sastra, seni, dan arsitektur. Karya sastra terkenal seperti "Nagarakretagama" dan "Sutasoma" diciptakan pada masa Majapahit. Arsitektur Majapahit juga sangat mengagumkan, dengan candi-candi megah seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang menjadi bukti kehebatan para arsitek Majapahit.
Kesatuan Nasional
Salah satu pencapaian terbesar Majapahit adalah keberhasilannya dalam mempersatukan Nusantara di bawah satu kekuasaan. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, Majapahit berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan bahkan sebagian Semenanjung Malaya.
Kesatuan nasional yang dicapai Majapahit didasarkan pada ideologi "Sumpah Palapa" yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada. Dalam sumpah tersebut, Gajah Mada berjanji untuk tidak akan memakan buah palapa sebelum berhasil mempersatukan Nusantara. Sumpah ini menjadi simbol semangat persatuan dan nasionalisme masyarakat Majapahit.
Selain Sumpah Palapa, Majapahit juga menggunakan berbagai cara untuk memperkuat kesatuan nasional. Kerajaan ini menerapkan sistem birokrasi yang terpusat, membangun jaringan jalan dan pelabuhan, serta mengembangkan sistem hukum yang berlaku di seluruh wilayah kekuasaannya.
Kesimpulan
Kerajaan Majapahit merupakan bukti nyata kearifan lokal dan semangat kesatuan nasional masyarakat Indonesia. Sistem pemerintahan yang unik, sistem sosial yang berlapis-lapis, dan perkembangan budaya yang pesat menjadi ciri khas Majapahit. Selain itu, keberhasilan Majapahit dalam mempersatukan Nusantara di bawah satu kekuasaan menjadi tonggak penting dalam sejarah Indonesia.
FAQ Unik
-
Apakah benar Majapahit memiliki dua raja yang memerintah bersamaan?
Ya, Majapahit menganut sistem kekuasaan ganda dengan dua raja yang memerintah bersamaan. -
Apa arti dari Sumpah Palapa?
Sumpah Palapa adalah janji Patih Gajah Mada untuk tidak akan memakan buah palapa sebelum berhasil mempersatukan Nusantara. -
Siapa pencipta karya sastra "Nagarakretagama"?
Karya sastra "Nagarakretagama" diciptakan oleh Mpu Prapanca. -
Apa nama candi terbesar yang dibangun pada masa Majapahit?
Candi terbesar yang dibangun pada masa Majapahit adalah Candi Borobudur. -
Apakah Majapahit berhasil mempersatukan seluruh Nusantara?
Meskipun Majapahit berhasil menaklukkan banyak kerajaan di Nusantara, tetapi kerajaan ini tidak berhasil mempersatukan seluruh Nusantara secara penuh.
Tinggalkan Komentar