Padepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, Indonesia
Padepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, IndonesiaPadepokan Tapakwangu Kedung Pengilon Kec Pangkah Kabupaten Tegal, Slawi, Indonesia
25Nov2024

Selamat Hari Guru

Selamat Hari Guru dalam Perspektif Jawa: Menghormati Sang Pencerah Ilmu

Hari Guru adalah momen istimewa untuk menghormati jasa para guru yang telah mendedikasikan hidupnya dalam dunia pendidikan. Dalam pandangan budaya Jawa, penghormatan kepada guru memiliki nilai filosofis yang mendalam dan terkait erat dengan ajaran tentang kebijaksanaan, kesantunan, dan penghormatan kepada ilmu.

Guru dalam Tradisi Jawa: “Digugu lan Ditiru”

Ungkapan “guru adalah digugu lan ditiru” merupakan inti dari pandangan masyarakat Jawa terhadap sosok guru. “Digugu” berarti dipercaya, dan “ditiru” bermakna menjadi teladan. Guru tidak hanya dipandang sebagai pemberi ilmu, tetapi juga sebagai panutan dalam kehidupan.
Seorang guru diharapkan memiliki laku (perilaku) yang sesuai dengan ajaran moral dan etika. Dalam tradisi Jawa, perilaku ini sering dilandasi prinsip ngajeni (menghormati) dan ngabekti (berbakti), yang menjadi dasar hubungan antara murid dan guru.

Makna Guru dalam Filosofi Jawa

Dalam budaya Jawa, guru sering disebut sebagai “guru sejati,” yaitu sosok yang memberikan pencerahan, baik ilmu duniawi maupun spiritual. Filosofi Jawa memandang guru sebagai salah satu pilar kehidupan, sejajar dengan orang tua dan leluhur.
Hal ini dapat dilihat dalam konsep tri guru, yaitu:

  1. Guru swadyaya: Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber segala ilmu.
  2. Guru panggulawentah: Orang tua yang mendidik dan membentuk karakter.
  3. Guru pengajian: Guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Ketiga elemen ini saling melengkapi, mencerminkan betapa pentingnya peran guru dalam membentuk manusia seutuhnya.

Peringatan Hari Guru dalam Tradisi Jawa

Dalam memperingati Hari Guru, masyarakat Jawa sering memadukan unsur tradisional dan modern. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merayakan Hari Guru menurut adat Jawa antara lain:

  1. Sungkeman
    Murid atau siswa dapat melakukan sungkeman kepada guru sebagai bentuk penghormatan. Tradisi ini melambangkan kerendahan hati seorang murid dalam menghormati orang yang memberikan ilmu.
  2. Kenduri
    Mengadakan kenduri atau doa bersama sebagai bentuk rasa syukur atas jasa para guru. Dalam kenduri, biasanya dibacakan doa untuk kesejahteraan dan keberkahan guru.
  3. Pemberian Tanda Terima Kasih
    Dalam budaya Jawa, memberikan hadiah seperti kain batik, makanan tradisional, atau bunga menjadi simbol penghargaan kepada guru.

Pelajaran dari Falsafah Jawa untuk Guru Masa Kini

Guru masa kini dapat belajar dari falsafah Jawa yang menekankan pentingnya nguwongke uwong (memanusiakan manusia). Dalam pendidikan, ini berarti menghargai potensi dan martabat setiap siswa, mendidik dengan hati, dan memberikan teladan yang baik.

Selamat Hari Guru! Semoga para guru selalu diberi kesehatan, kesabaran, dan keikhlasan dalam menjalankan tugas mulianya. Dalam jiwa yang penuh penghormatan ala Jawa, marilah kita terus menjunjung tinggi peran guru sebagai pembimbing generasi penerus bangsa. “Sesarengan mbangun bangsa liwat ilmu lan budi pekerti.”

Dibaca 62x
Lainnya