Sumpah pemuda terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, yang merupakan puncak awal perjuangan para pemuda Indonesia bersatu dalam memperjuangkan harkat, derajat, dan martabat bangsa Indonesia. Memperjuangan kemerdekaan sebagai bangsa yang mandiri dan tidak terjajah.
.
Kemudian di setiap tanggal 28 Oktober adalah monumen hidup bagi bangsa indonesia untuk wajib memeringati hari tersebut sebagai Peringatan Hari Sumpah Pemuda.
.
lantas, apa setiap tanggal 28 Oktober hanya berhenti sebagai rutinitas Peringatan, Perayaan, atau Seremonial belaka?
.
Tentu tidak !!! Sebab, Pada Masanya Sumpah pemuda tidak sekedar sumpah janji biasa, namun sebuah sumpah janji yang melebihi zaman, waktu, serta melepas jerat ikatan suku, ras, dan agama untuk jumbuh menjadi satu kesatuan. Membalut diri dengan semangat nasionalisme. Berbangsa satu bangsa Indonesia, bertanah air satu tanah air Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia. Kemudian tersulut dan berkobarlah api perjuangan pemuda Indonesia melawan imperialisme dan kolonalisme penjajah di masa itu. Hingga mampu menghantarkan Indonesia menuju kemerdekaan sebagai bangsa dan negara.
.
Nah, bagaimana kemudian untuk para generasi yang ada di era sekarang dalam meneladani getar lecut semangat juang dari momentum perjuangan tersebut?
.
Perjuangan bisa melalui apa saja serta amat beragam bentuknya. Tegese; sangat dinamis. Bergantung pada jalan apa yang sedang ditempuh selagi masih dalam bingkai demi harkat, derajat dan martabat bangsa indonesia.
.
seni dan budaya. Salahsatunya.
.
sebagai pejalan seni dan pelaku budaya, langkah perjuangan juga harus selalu digalakkan. Agar apa? Agar seni dan budaya tetap terjaga eksistensinya. Melintasi waktu dan zaman yang entah sampai kapan serta untuk terus bisa dinikmati oleh anak-cucu kelak di masa depan.
.
Maka dari Itu, kami dari paguyuban pegiat tosan aji Panji Ronggo Joyo, mencoba thimak-thimik mencicil langkah semangat juang pemuda pra-kemerdekaan meskipun dengan konteks fenomena zaman dan realita yg pastinya sudah jauh berbeda, namun tetap membutuhkan kekuatan dan ketahanan mental yang sama.
.
Pada harinya Peringatan Sumpah Pemuda, kami gunakan sebagai sarana refleksi dan penghayatan sejarah, dengan menggelar edukasi Tosan Aji.
.
yang harapannya adalah kembali menambah-numbuhkan minat terhadap warisan leluhur. Dan pastinya, Semoga bisa menjadi wasilah untuk menguatkan mentalitas dan menyehatkan kepribadian, ditengah gempuran gelombang pasang arus budaya negeri seberang.
.