YUUK SALING BERBALAS KEBAIKAN
.
Sudah seyogyanya, bahwa dalam hidup bersosial, kebaikan yang telah kita terima, mustilah kita balas dengan kebaikan serupa atau syukur lebih. Atau jika dibalik, bahwa kebaikan yang kita tebarkan, niscaya kelak akan menuai kebaikan yang serupa hingga lebih.
.
Sementara tingkatan nilai-nilai membalas kebaikan sangat beragam, yang puncaknya adalah semacam ketika kita didzolimi lantas dengan kekokohan kuda-kuda sikap batin, kita balas dengan kebaikan.
.
Namun jangan disalahartikan bahwa sikap yang demikian adalah sebuah bentuk pembiaran terhadap kedzoliman atau kemungkaran. Tidak samasekali.
.
Sebab Kedzaliman dan kemungkaran harus segera dituntaskan dan dicegah, sementara kita membalas dengan cara baik-baik adalah guna mengundang simpati dari pelaku dzolim dan mungkar agar lekas tersadar.
.
Nah kembali ke Anjuran membalas kebaikan, bahwa Alloh dalam firman-Nya di surat An-nisa, berfirman:
وإذا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوْهَا….
Yang artinya; “dan apabila kamu diberi penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau minimal dengan balasan yang sepadan…”
.
Nah, walhasil betapa akan menjadi nampak sejuk wajah kehidupan sosial kita, jika hal demikian dicicil sedikit demi sedikit diaplikasikan, dan niscaya akan lekas tercapai cita-cita ‘baldatun toyyibatun wa Robbun Ghofur’ atau dengan kata lain gemah Ripah loh jinawi Toto tentrem Kerto Raharjo.
.
Yuuuk mari, kita flashback, kita ingat-ingat kembali, dari siapa dan apa saja kebikan yang pernah kita terima, lantas latihan berlomba untuk membalas kebaikan.
.
Salam Rahayu.

Dibaca 91x

