
Seni Melakukan Ritual Tedak Siten dalam Primbon Jawa
Tedak siten merupakan salah satu ritual adat Jawa yang dilakukan untuk anak yang berusia sekitar tujuh atau delapan bulan. Ritual ini bertujuan untuk mendoakan keselamatan, kesejahteraan, dan masa depan yang baik bagi anak. Menurut Primbon Jawa, tedak siten memiliki makna simbolis yang mendalam dan tata cara pelaksanaannya harus dilakukan dengan saksama.
Makna Simbolis Tedak Siten
- Tujuh atau Delapan Bulan: Usia ini melambangkan tujuh atau delapan arah mata angin, yang menunjukkan bahwa anak diharapkan memiliki masa depan yang luas dan terbuka.
- Langkah Pertama: Langkah pertama anak menandakan awal perjalanan hidupnya dan harapan agar ia dapat menjalani hidup dengan baik.
- Sesaji: Sesaji yang dipersembahkan dalam ritual tedak siten melambangkan permohonan doa dan berkah kepada Tuhan dan para leluhur.
- Tempat Pelaksanaan: Ritual tedak siten biasanya dilakukan di halaman rumah atau di tempat yang dianggap suci, seperti pura atau candi.
Tata Cara Pelaksanaan Tedak Siten
1. Persiapan
- Siapkan sesaji berupa nasi tumpeng, jajanan pasar, buah-buahan, dan bunga.
- Siapkan tempat duduk untuk orang tua dan tamu undangan.
- Siapkan kain batik untuk alas anak berjalan.
2. Pembukaan
- Pemuka adat atau orang tua membuka acara dengan doa dan sambutan.
- Orang tua menggendong anak dan membawanya ke tempat pelaksanaan ritual.
3. Prosesi Tedak Siten
- Anak diletakkan di atas kain batik dan dibimbing untuk melangkah sebanyak tujuh atau delapan kali.
- Setiap langkah diiringi dengan doa dan harapan baik.
4. Pemberian Nama
- Jika anak belum memiliki nama, ritual tedak siten dapat digunakan untuk memberikan nama.
- Nama yang diberikan biasanya memiliki makna yang baik dan sesuai dengan doa dan harapan yang dipanjatkan.
5. Penutup
- Pemuka adat atau orang tua menutup acara dengan doa dan ucapan terima kasih.
- Tamu undangan dipersilakan untuk menikmati hidangan yang telah disediakan.
Jenis-Jenis Tedak Siten
Dalam Primbon Jawa, terdapat beberapa jenis tedak siten yang disesuaikan dengan kondisi dan keinginan keluarga:
- Tedak Siten Biasa: Ritual tedak siten yang dilakukan secara sederhana dengan sesaji dan doa-doa.
- Tedak Siten Ageng: Ritual tedak siten yang dilakukan dengan lebih meriah dan melibatkan banyak tamu undangan.
- Tedak Siten Bareng: Ritual tedak siten yang dilakukan bersama-sama untuk beberapa anak yang lahir pada waktu yang berdekatan.
Pantangan dalam Tedak Siten
Menurut Primbon Jawa, terdapat beberapa pantangan yang harus dihindari dalam ritual tedak siten:
- Tidak boleh menggunakan alas kaki saat menggendong anak.
- Tidak boleh membawa anak keluar rumah sebelum ritual selesai.
- Tidak boleh memberikan makanan atau minuman kepada anak selama ritual.
- Tidak boleh mengucapkan kata-kata buruk atau negatif selama ritual.
Kepercayaan Masyarakat Jawa
Masyarakat Jawa percaya bahwa ritual tedak siten memiliki pengaruh yang besar terhadap masa depan anak. Diyakini bahwa anak yang menjalani ritual tedak siten akan memiliki masa depan yang cerah, sehat, dan sejahtera.
Namun, perlu diingat bahwa ritual tedak siten hanyalah sebuah tradisi dan bukan jaminan mutlak bagi masa depan anak. Yang terpenting adalah doa dan harapan baik yang dipanjatkan selama ritual, serta pengasuhan dan pendidikan yang diberikan kepada anak sejak dini.
Seni Melakukan Ritual Tedak Siten Menurut Primbon Jawa
Tedak siten merupakan ritual adat Jawa yang dilakukan untuk menandai tahap perkembangan anak yang menginjak usia 7 bulan. Ritual ini dipercaya dapat membawa keberuntungan dan keselamatan bagi anak di masa mendatang. Menurut Primbon Jawa, terdapat tata cara dan simbolisme khusus yang harus dijalankan dalam ritual tedak siten.
Tata Cara Ritual Tedak Siten
-
Mempersiapkan Sesaji:
- Nasi tumpeng berbentuk kerucut, melambangkan gunung sebagai tempat bersemayam para dewa.
- Ayam panggang, melambangkan keberanian dan kekuatan.
- Sayur-sayuran, melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
- Buah-buahan, melambangkan harapan dan kebahagiaan.
- Kembang setaman, melambangkan keindahan dan keharuman.
-
Menyiapkan Tempat:
- Tempat ritual biasanya di halaman rumah atau di sebuah pendopo.
- Dibuat sebuah panggung kecil yang dihias dengan kain batik dan bunga.
- Di atas panggung diletakkan sesaji dan sebuah tangga kecil.
-
Prosesi Ritual:
- Bayi digendong oleh sang ibu dan dibawa ke panggung.
- Sang ayah kemudian menggendong bayi dan menuntunnya menaiki tangga kecil sebanyak tujuh kali.
- Setiap kali menaiki tangga, bayi diiringi dengan doa dan harapan baik.
- Setelah menaiki tangga, bayi diletakkan di atas panggung dan diperkenalkan dengan berbagai macam benda.
Simbolisme Benda-Benda yang Digunakan
- Tangga: Melambangkan perjalanan hidup yang harus dilalui dengan penuh perjuangan.
- Nasi tumpeng: Melambangkan kemakmuran dan kesuburan.
- Ayam panggang: Melambangkan keberanian dan kekuatan.
- Sayur-sayuran: Melambangkan kesehatan dan kesejahteraan.
- Buah-buahan: Melambangkan harapan dan kebahagiaan.
- Kembang setaman: Melambangkan keindahan dan keharuman.
Arti Penting Ritual Tedak Siten
Ritual tedak siten memiliki makna penting dalam budaya Jawa, antara lain:
- Menandai tahap perkembangan anak yang menginjak usia 7 bulan.
- Membawa keberuntungan dan keselamatan bagi anak.
- Mendoakan dan memberikan harapan baik untuk masa depan anak.
- Memperkenalkan anak pada berbagai macam benda dan pengalaman.
- Melestarikan tradisi dan budaya Jawa.
Kesimpulan
Ritual tedak siten merupakan tradisi adat Jawa yang sarat akan makna dan simbolisme. Tata cara dan benda-benda yang digunakan dalam ritual memiliki arti penting dalam mendoakan dan memberikan harapan baik bagi anak. Melalui ritual ini, orang tua Jawa mengekspresikan cinta dan kasih sayang mereka kepada anak-anaknya.
FAQ Unik
-
Apakah bayi harus bisa berjalan saat melakukan tedak siten?
Tidak, bayi belum tentu bisa berjalan pada usia 7 bulan. Ritual tedak siten tetap dapat dilakukan meskipun bayi masih digendong. -
Berapa jumlah tangga yang harus dinaiki bayi?
Menurut Primbon Jawa, bayi harus menaiki tangga sebanyak tujuh kali. Angka tujuh dianggap angka keramat dalam budaya Jawa. -
Apakah benda-benda yang diperkenalkan kepada bayi memiliki makna khusus?
Ya, setiap benda yang diperkenalkan kepada bayi memiliki makna simbolis. Misalnya, buku melambangkan ilmu pengetahuan, uang melambangkan kekayaan, dan perhiasan melambangkan keindahan. -
Apakah ritual tedak siten hanya dilakukan oleh keluarga Jawa?
Tidak, ritual tedak siten juga dapat dilakukan oleh keluarga dari suku lain yang tinggal di Jawa. -
Apakah ritual tedak siten masih relevan di zaman modern?
Ya, ritual tedak siten masih relevan di zaman modern sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi Jawa. Selain itu, ritual ini juga dapat menjadi momen yang berharga bagi keluarga untuk mendoakan dan memberikan harapan baik kepada anak-anak mereka.



Tinggalkan Komentar